sop-perawat.blogspot.com SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang - Standar Operasional Prosedur

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang


Berikut ini kami sajikan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Prosedur Operasional (SPO) Persalinan Dengan Letak Sungsang Lengkap dengan Definisi, Tujuan, Referensi, Prosedur tindakan dan Unit Terkait


SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang
SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang

SOP/ SPO /Protap Persalinan Dengan Letak Sungsang


A. Definisi
  • Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) adalah di mana letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis).


B. Tujuan
  • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.


C. Referensi
  • Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Persalinan/PONED UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
  • Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas


D. Prosedur
  1. Melihat tanda dan gejala Kala II
  2. Mengamati tanda dan gejala Persalinan Kala II Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran. Ibu merasa adanya tekanan pada anus Perineum menonjol Vulva-vagina dan anus membuka
  3. Menyiapkan peralatan 
  4. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 ml ke dalam wadah partus set.
  5. Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan
  6. Memakai celemek plastic Memastikan lengan/ tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.
  7. Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½ Kocher pada partus set
  8. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
  9. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran)
  10. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
  11. Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan nilai kemajuan persalinanBila selaput belum pecah, lakukan pemecahan selaput ketuban 
  12. Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan bimbingan telunjuk dan jari tengah tangan kanan hingga
  13. Menyentuh selaput ketuban Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari tangan kanan membimbing ujung ½ kocher menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah
  14. Keluarkan ½ kocher dari vagina ibu dengan tangan kiri,masukkan ke dalam ember berisi larutan klorin 0,5% 
  15. Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina sehingga yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah selaput ketuban dipecahkan
  16. Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina.
  17. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
  18. Memeriksa denyut jantung setelah kontraksi uterus selesai,pastikan DJJ dalam batas normal (120-160 x/ menit)
  19. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
  20. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman). Berikan minuman manis jika tak ada his.Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
  21. Memimpin ibu untuk meneran pada saat ibu timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.
  22. Mendukung usaha ibu untuk meneran 
  23. Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his) 
  24. Memberi ibu kesempatan minum saat istirahat Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran, tunggu hingga ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran (maksimal 60 menit) Ibu dianjurkan untuk ganti posisi meneran seperti miring, jongkok, atau merangkak.Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran 2 jam- Primipara/1 jam-Multipara, segera lakukan rujukan.


E. Unit Terkait
  • UGD
  • Persalinan/ PONED
  • Rawat Inap
  • Loket Pendftaran/Rekam Medis




SPO / SOP / Protap Persalinan Dengan Letak Sungsang Versi Tabel


SOPStandar Operasional Porsedur (SOP) / Protap Persalinan Dengan Letak Sungsang
Definisi
  • Persalinan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) adalah di mana letak bayi sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (di daerah pintu atas panggul/simfisis).
    Tujuan
    • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
    Referensi
    1. Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
    2. Pedoman pelayanan Persalinan/PONED UPT Puskesmas
    3. Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
    4. Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
    5. Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas
    Prosedur
    1. Melihat tanda dan gejala Kala II
    2. Mengamati tanda dan gejala Persalinan Kala II Ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran. Ibu merasa adanya tekanan pada anus Perineum menonjol Vulva-vagina dan anus membuka
    3. Menyiapkan peralatan 
    4. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 ml ke dalam wadah partus set.
    5. Menyiapkan diri untuk memberikan pertolongan persalinan
    6. Memakai celemek plastic Memastikan lengan/ tangan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir Memakai sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali ke dalam wadah partus set.
    7. Bila ketuban belum pecah pinggirkan ½ Kocher pada partus set
    8. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
    9. Membersihkan vulva dan perineum menggunakan kapas basah dengan gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran)
    10. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah.
    11. Bila pembukaan belum lengkap, catat hasil pemeriksaan pada partograf dan nilai kemajuan persalinanBila selaput belum pecah, lakukan pemecahan selaput ketuban 
    12. Pastikan kepala sudah masuk, tidak teraba bagian kecil janin atau tali pusat Masukkan ½ kocher yang dipegang tangan kiri dengan bimbingan telunjuk dan jari tengah tangan kanan hingga
    13. Menyentuh selaput ketuban Saat his berkurang kekuatannya, gerakkan ujung jari tangan kanan membimbing ujung ½ kocher menggores selaput ketuban hingga ketuban pecah
    14. Keluarkan ½ kocher dari vagina ibu dengan tangan kiri,masukkan ke dalam ember berisi larutan klorin 0,5% 
    15. Pertahankan jari-jari tangan kanan tetap dalam vagina sehingga yakin bahwa kepala turun dan tidak teraba tali pusat setelah selaput ketuban dipecahkan
    16. Keluarkan jari-jari tangan kanan dari vagina.
    17. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
    18. Memeriksa denyut jantung setelah kontraksi uterus selesai,pastikan DJJ dalam batas normal (120-160 x/ menit)
    19. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran
    20. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his bila ia sudah merasa ingin meneran Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi meneran. (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman). Berikan minuman manis jika tak ada his.Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
    21. Memimpin ibu untuk meneran pada saat ibu timbul his, menyesuaikan pimpinan meneran dengan kecepatan lahirnya kepala.
    22. Mendukung usaha ibu untuk meneran 
    23. Memberi ibu kesempatan istirahat disaat tidak ada his (diantara his) 
    24. Memberi ibu kesempatan minum saat istirahat Memeriksa DJJ setiap kontraksi uterus selesai Bila ibu belum mempunyai dorongan kuat untuk meneran, tunggu hingga ibu mempunyai dorongan kuat untuk meneran (maksimal 60 menit) Ibu dianjurkan untuk ganti posisi meneran seperti miring, jongkok, atau merangkak.Bila bayi belum lahir setelah dipimpin meneran 2 jam- Primipara/1 jam-Multipara, segera lakukan rujukan.
                Dokumen Terkait
                • UGD
                • Persalinan/ PONED
                • Rawat Inap
                • Loket Pendftaran/Rekam Medis




                Demikianlah artikel dari kami yang singkat dengan judul yaitu SOP / Protap SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan diatas dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi ya.

                0 Response to "SOP Persalinan Dengan Letak Sungsang"

                Post a Comment

                Iklan Atas Artikel

                Iklan Tengah Artikel 1

                Iklan Tengah Artikel 2

                Iklan Bawah Artikel