sop-perawat.blogspot.com SOP Vertigo - Standar Operasional Prosedur

SOP Vertigo

Protap / Standar Operasional Prosedur (SOP) Vertigo


Berikut ini kami sajikan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Prosedur Operasional (SPO) Vertigo Lengkap dengan Definisi, Tujuan, Referensi, Prosedur tindakan dan Unit Terkait


Protap / Standar Operasional Prosedur (SOP) Vertigo

SOP / SPO / Protap Vertigo


A. Definisi
  • Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa: 
  • Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular. 
  • Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual 
berdasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular, yaitu:
  1. Vertigo vestibular perifer.Terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis 
  2. Vertigo vestibular sentral.Timbul pada lesi di nucleus vestibularis batang otak, thalamus sampai ke korteks serebri. 

B. Tujuan
  • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan vertigo

C. Referensi
  • Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
  • Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas

D. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
  3. Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan metode branddaroff :pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik. Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat ke sisi lain. Pertahankan selama 30 detik, lalu duduk kembali. Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masing-masing diulang 5 kali serta dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu dengan latihan pagi dan sore hari. 
  4. Karena penyebab vertigo beragam, sementara penderita sering kali merasa sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut, seringkali menggunakan pengobatan simptomatik. Lamanya pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering digunakan: 
  5. Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin) • dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat dapat diberi per oral atau parenteral (suntikan intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari. • difenhidramin hcl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6 jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4 kali sehari per oral. • senyawa betahistin (suatu analog histamin): a) betahistin mesylate dengan dosis 12 mg, 3 kali sehari per oral. B) betahistin hcl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis. 
  6. Kalsium antagonis cinnarizine, mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular dan dapat mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3 kali sehari atau 1x75 mg sehari 5. Kriteria rujukan a. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi,apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG.
  • Kriteria rujukan
    1. Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk. 
    2. Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular setelah diterapi farmakologik dan non farmakologik

E. Unit Terkait
  1. UGD
  2. Rawat Jalan
  3. Rawat Inap
  4. Poli Umum




SOP / Protap Vertigo Versi Tabel


SOPStandar Operasional Porsedur (SOP) / Protap Vertigo
Definisi
  • Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa: 
  • Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular. 
  • Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual 
berdasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular, yaitu:
  1. Vertigo vestibular perifer.Terjadi pada lesi di labirin dan nervus vestibularis 
  2. Vertigo vestibular sentral.Timbul pada lesi di nucleus vestibularis batang otak, thalamus sampai ke korteks serebri. 
Tujuan
  • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan vertigo
Referensi
  1. Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
  2. Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPT Puskesmas
  3. Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
  4. Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
  5. Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas
Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
  3. Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan metode branddaroff :pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik. Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat ke sisi lain. Pertahankan selama 30 detik, lalu duduk kembali. Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masing-masing diulang 5 kali serta dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu dengan latihan pagi dan sore hari. 
  4. Karena penyebab vertigo beragam, sementara penderita sering kali merasa sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut, seringkali menggunakan pengobatan simptomatik. Lamanya pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat dihentikan setelah beberapa minggu. Beberapa golongan yang sering digunakan: 
  5. Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin) • dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat dapat diberi per oral atau parenteral (suntikan intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg – 50 mg (1 tablet), 4 kali sehari. • difenhidramin hcl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6 jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4 kali sehari per oral. • senyawa betahistin (suatu analog histamin): a) betahistin mesylate dengan dosis 12 mg, 3 kali sehari per oral. B) betahistin hcl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari. Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis. 
  6. Kalsium antagonis cinnarizine, mempunyai khasiat menekan fungsi vestibular dan dapat mengurangi respons terhadap akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3 kali sehari atau 1x75 mg sehari 5. Kriteria rujukan a. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi,apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG.
  • Kriteria rujukan
    1. Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk. 
    2. Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular setelah diterapi farmakologik dan non farmakologik
Dokumen Terkait
  • UGD
  • Rawat Jalan
  • Rawat Inap
  • Poli Umum




Demikianlah artikel dari kami yang singkat dengan judul yaitu SOP / Protap Vertigo. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan diatas dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi ya.

0 Response to "SOP Vertigo"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel