sop-perawat.blogspot.com SOP / Protap Kejang Demam - Standar Operasional Prosedur

SOP / Protap Kejang Demam

SOP / Protap Kejang Demam


Berikut ini kami sajikan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Prosedur Operasional (SPO) Kejang Demam Lengkap dengan Definisi, Tujuan, Referensi, Prosedur tindakan dan Unit Terkait


SOP / Protap Kejang Demam

SOP / SPO / Protap Kejang Demam


A. Definisi
  • Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 derajat celsius) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.

B. Tujuan
  • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk untuk mengatur tatacara melakukan penanganan penderita kejang demam agar tidak terjadi kerusakan otak lebih lanjut dan tidak terjjadi kejang berulang. 

C. Referensi
  • Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
  • Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
  • Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas

D. Prosedur
  1. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan prognosisnya. 
  2. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah dengan: 
  3. Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah. 
  4. Buccal midazolam (0,5 mg/kg, dosis maksimal = 10 mg) lebih efektif daripada diazepam per rektal untuk anak. 
  5. Lorazepam intravena, setara efektivitasnya dengan diazepam intravena dengan efek samping yang lebih minimal (termasuk depresi pernapasan) dalam pengobatan kejang tonik klonik akut. Bila akses intravena tidak tersedia, midazolam adalah pengobatan pilihan. 

E. Unit Terkait
  • UGD
  • Rawat Jalan
  • Rawat Inap
  • Rawat Jalan
  • Poli umum




SOP / Protap Kejang Demam Versi Tabel


SOPStandar Operasional Porsedur (SOP) / Protap Kejang Demam
Definisi
  • Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38 derajat celsius) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab lain.
Tujuan
  • Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk untuk mengatur tatacara melakukan penanganan penderita kejang demam agar tidak terjadi kerusakan otak lebih lanjut dan tidak terjjadi kejang berulang. 
Referensi
  1. Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas
  2. Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPT Puskesmas
  3. Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas
  4. Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS
  5. Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas
Prosedur
  1. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang demam dan prognosisnya. 
  2. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah dengan: 
  3. Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah. 
  4. Buccal midazolam (0,5 mg/kg, dosis maksimal = 10 mg) lebih efektif daripada diazepam per rektal untuk anak. 
  5. Lorazepam intravena, setara efektivitasnya dengan diazepam intravena dengan efek samping yang lebih minimal (termasuk depresi pernapasan) dalam pengobatan kejang tonik klonik akut. Bila akses intravena tidak tersedia, midazolam adalah pengobatan pilihan. 
Dokumen Terkait
  • UGD
  • Rawat Jalan
  • Rawat Inap
  • Rawat Jalan
  • Poli umum




Demikianlah artikel dari kami yang singkat dengan judul yaitu SOP / Protap Kejang Demam. Semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan diatas dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Terimakasih atas kunjungannya, sampai jumpa lagi ya.

0 Response to "SOP / Protap Kejang Demam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel