sop-perawat.blogspot.com SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal - Standar Operasional Prosedur

SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal

SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal


Berikut ini kami sajikan Standar Operasional Prosedur (SOP) atau Standar Prosedur Operasional (SPO) Pemberian Obat Suppositoria Rektal Lengkap dengan Definisi, Tujuan, Alat dan bahan, Prosedur tindakan dan Daftar pustaka


SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal

Halo teman-teman sahabat sop-perawat.blogspot.com. Berikut ini kami menyiapkan Standar Porsedur Operasional (SPO) Pemberian Obat Suppositoria Rektal. Selamat membaca dan belajar yaa


1. Pemberian obat melalui anus /rektal
  • Pengertian : Memberikan obat-obat tertentu melaui anus tau rektum
  • Dilakukan dengan cara : mengoleskan obat dan memasukkan obat suppositoria
  • Tujuan mengoleskan obat: : sebagai pengobatan atau mengurangi rasa sakit
  • Dilakukan pada pasien: dengan hemoroid, luka/ fisura pada anus


2. Memasukkan Suppositoria Rektal
Tujuan:
  • Pengobatan,mengurangi rasa sakit, otot pernafasan menjadi kendor, feses menjadi lunak dan bang air besar menjadi terangsang.
Dilakukan pada pasien:
  • Penyakit hemoroid misalnya obat ultraprokt,anusol
  • Penyakit asma bronkhial, misalnya obat aminopilin, konstipasi misalnya profenit

Aminopilin supositoria bekerja secara sistemik ntuk mendilatasi bronkhial respiratori dulkolak untuk meningkatkan defekasi yang bekerja secara lokal. Perawat harus memperhatikan terutama pada penempatan supositoria  dengan benar pada dinding mukosa rektal ,melewati spinter anal interna sehingga supositoria tidak akan dikeluarkan Klien yang mengalami pembedahan ata perdarahan rektal tidak boleh diberikan supositoria.

Peralatan:
  1. Supositoria rektal. (suppositoria harus disimpan dalam lemari es agar tidak meleleh
  2. Jeli pelumas (larut air)
  3. Sarung tangan sekali pakai
  4. Tisu
  5. Duk
  6. Catatan pemberian obat 

Langkah:
  1. Tinjau ulang nama obat,dosis dan rute pemberian Meyakinkan bahwa obat akan diberikan secara aman dan akurat
  2. Minta klien untuk melakukan posisi sim (sims) dengan kaki atas fleksi ke depan Memajankan anus dan membant klien merilekskan spinter anal eksternal
  3. Pertahankan klien tertutup duk dengan hanya area anal yang terpajan Penutupan klien mempertahankan privasi  dan memudahkan relaksasi
  4. Periksa kondisi anus eksternal dan palpasi dinding rektal .Lepaskan sarung tangan dengan menariknya kedalam dan menempatkannya dalam wadah yang tepat Menetapkan adanya perdarahan rektal aktif
  5. Kenakan sepasang sarung tangan baru Mengurangi penularan infeksi
  6. Lepaskan  supositoria dari wadahnya dan beri pelumas pada sekitar jung dengan jeli . Beri pelumas sarng tangan pada jari telunjuk  tangan dominan anda Pelumasan mengurangi friksi saat supositoria masuk kerektum
  7. Minta klien untuk merilekskan spinter anal Mendorong supositoria melalui spinngter yang konstriksi menyebabkan nyeri
  8. Regangkan bokong klien dengan tangan nondominan  anda. Dengan jari telunjuk yang tersarungi ,masukkan supositoria dengan perlahan melalui anus ,melalui spinter anal internal  dan mengenai dinding rektal : masukkan   seluruh jari pada orang dewasa, kira-kira 5 cm pada anak –anak dan bayi.Supositoria harus ditempatkan mengenai mukaosa rektal untuk absorpsi dan kerja terapeutik. 
  9. Tarik jari anda dan bersihkan  area anal klien . Memberikan klien rasa nyaman 
  10. Instruksikan klien ntk tetap berbaring telentang ata miring selama 5 menit Mencegah keluarnya supositoria 
  11. Bila supositoria  mengandung laksatif atau pelunak feses ,tempatkan lampu pemanggil dalam jangjauan klien sehingga ia dapat mencari bantuan untuk mengambil pispot ata kamar mandi Mampu untk memanggil bantuan memberikan klien rasa kontrol terhadap eliminasi
  12. Buang sarung tangan membalik bagian dalam keluar dan buang dalam wadah yang tepat Membuang sarng tangan dengan cara ini mengurangi pemindahan mikroorganisme

Kewaspadaan perawat 
  • Mungkin perlu merapatkan bokong klien sebentar untuk menahan dorongan defekasi

Respon klien yang membuthkan tindakan dengan segera
  1. reaksi alergi :
    tetap tenang dan tenangkan klien.cari bantuan tetapi tetap bersama klien .mulai pemberian oksigen bila klien merasa sesak nafas.ukur tanda vital sesuai kebutuhan ikuti kebijakan lembaga mengenai reaksi alergi
  2. respons vagal refleks (melambatnya frekuensi jantung) sebagai akibat stimulasi rektal berlebihan:
    • tetap tenang dan tenangkan klien .tetap bersama klien ,cari bantuan dan berikan pelumas tambahan.
  3. klien melaporkan rasa terbakar atau nyeri pada insersi:
    • berikan pelumas tambahan
  4. klien menolak obat:
    • Identifikasi alasan klien menolak obat,bila obat disembunyikan dokumentasikan penolakan.Bila obat penting dokumentasikan penolakan dan beritahu dokter. penting dokumentasikan penolakan dan beritahu dokter.



Sumber Kumpulan SOP / SPO Tindakan Lengkap


Daftar Pustaka
  • Azis Alimul Hidayat, S.Kp; Buku Saku Praktikum KDM
  • Kusyati, Eni. 2012. Keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan. Jakarta : ECG
  • Kurniati, Amelia. Handiyani, Hanny. 2005. Keperawatan Dasar. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
  • Marrelli, Deborah S. 2008. Buku Saku Dokumentasi Keperawatan. Edisi 3. Dialih bahasakan oleh Egi Komara Yudha. Jakarta : EGC
  • Myers, Ehren. 2012. Keterampilan Klinis untuk Perawat. Jakarta : Erlangga
  • Potter, Patricia A. 2005.Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar Edisi 5.Dialih Bahasakan Oleh Rosidah, Didah dan Ester, Monica. Jakarta : EGC
  • Potter P. A. dan Perry A. G. (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses dan Praktik.Jakarta: EGC
Demikianlah teman-teman semuanya, semoga artikel dari sop-perawat.blogspot.com diatas yang berjudul SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal dapat membatu dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Terimakasih atas kunjungannya, sampai ketemu lagi yaa.

0 Response to "SOP Pemberian Obat Suppositoria Rektal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel